Mengenal Lima Tipe Kepribadian dalam Keuangan

Setiap orang memiliki pandangan yang berbeda mengenai uang dan bagaimana mereka menggunakan uang tersebut. Menurut buku The Five Money Personalities: Speaking the Same Love and Money Language karangan Scott dan Bethany Palmer, menjelaskan bahwa terdapat lima tipe kepribadian seseorang dalam hal keuangan, yang mana setiap kepribadian tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan. Menemukan kepribadian dalam hal keuangan bukanlah untuk mencari kekurangan, namun untuk membantu mengenali diri dan bagaimana cara berfikir perihal keuangan dan pengelolaanya. Dengan mengetahui hal tersebut, diharapkan bisa membantu untuk menentukan keputusan dalam finansial dan bagaimana untuk menanggulangi potensi masalah yang mungkin timbul akibat kepribadian tersebut. 

Setiap individu biasanya memiliki dua hal kepribadian dalam keuangan, yaitu Primary Money Personalities (Kepribadian keuangan Primer) dan Secondary Money Personalities (Kepribadian Keuangan Sekunder). Primary Money Personalities adalah kepribadian yang benar-benar menggambarkan diri seseorang ketika berurusan dengan keuangan, dan langsung dapat mengenali diri begitu membaca deskripsi tipe kepribadian keuangan. Secondary Money Personalities adalah kepribadian yang tidak sekuat primer, namun biasanya kepribadian tersebut timbul ketika merasa ada tantangan atau masalah dalam hal keuangan. Berikut adalah lima tipe kepribadian seseorang dalam hal keuangan:

1. Saver (Penghemat)

Ketika seseorang sedang berbelanja memutuskan untuk membeli barang-barang yang relatif murah atau memilih berbelanja barang-barang dengan diskon yang tinggi, atau senang mengkoleksi barang-barang yang telah usang dirumah dengan asumsi akan menggunakan barang tersebut dikemudian hari, maka hal tersebut bisa menggambarkan tipe kepribadian saver. Tipe kepribadian ini biasanya menggunakan uang dengan perhitungan yang sangat matang dengan cost yang relatif miring. 
Ada beberapa sifat kelebihan yang menggambarkan tipe kepribadian saver, salahsatunya adalah:

- Sigap dalam menabung 
Sigap dalam menabungkan uang yang diterima, sehingga menjadi kebanggaan tersendiri ketika mendapatkan sesuatu yang tidak terlalu diinginkan. 

- Terorganisir, bertanggung jawab, dan dapat dipercaya dalam mengelola keuangan
Seseorang saver tidak suka menggunakan uang untuk hal-hal yang tidak perlu, dan tidak suka menggunakan alokasi dana diluar rencananya.  

- Jarang menggunakan uang secara impulsif
Merencanakan secara rinci uang yang akan dipakai, melakukan riset terlebih dahulu sebelum membeli suatu barang atau sebelum menentukan tempat berlibur. Sangat memastikan uang sudah ditangan sebelum memutuskan untuk membeli barang atau membelanjakan uang tersebut. 

- Sangat menghindari Kartu Kredit atau berhutang 
Seorang saver sangat membenci berhutang dan membayar bunga. Mereka selalu ingin membayar secara cash setiap berbelanja dan membayar tagihan dengan segera tanpa dicicil. 

Dibalik kelebihan seorang saver, ada tantangan-tantangan tersediri dari kepribadian tersebut, diantaranya: 

- Sering disebut pencuri kebahagian
Ketika seorang saver memiliki pasangan dengan kepribadian berbeda, terkadang pasangannya merasa keengganan seorang saver dalam hal membelanjakan uang telah mencuri kebahagian, misal keengganan membelanjakan uang untuk menonton film dibioskop atau untuk pergi berlibur bersama keluarga.

- Terlalu fokus terhadap tujuan keuangan
Alasan utama seorang saver sering disebut pencuri kebahagian karena biasanya mereka berfikir hanya mengenai uang itu sendiri. Sangat bagus memang tegas dalam hal tujuan keuangan dan bekerja keras untuk mencapai hal tersebut, namun terkadang seorang saver harus bisa mengenyampingkan kecemasannya dan membiarkan dirinya serta orang lain untuk menikmati hidup. 

- Memilih yang Murah
Seorang saver biasanya sulit untuk membelanjakan uangnya, sehingga sering memilih barang-barang yang murah dan terkadang menjadi egois terhadap orang lain. 

Seorang saver dapat menjadi seorang pasangan yang hebat karena sangat berhati-hati dalam membelanjakan uang. Tantangan bagi seorang saver adalah bagaimana bisa melihat uang sebagai alat untuk mencapai tujuan, bukan melihat uang sebagai tujuan. 

2.  Spender (Pemboros)

Ketika ada kesempatan untuk membelanjakan uang, seorang spender akan membelanjakan uang tersebut. Barang-barang yang dibelinya adalah barang-barang yang dianggapnya menarik dan terkadang barang-barang tersebut adalah barang yang tidak diperlukannya. Mereka tidak perduli berapa banyak uang yang dihabiskan dan kepada siapa mereka membelanjakan uang tersebut. 
Seorang spender memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 

- Hidup disaat ini
Mereka fokus terhadap apa yang terjadi pada saat ini dan membuat kenangan terbaik pada hari ini. 

- Suka membeli barang-barang untuk orang lain 
Mereka senang dan bahagia ketika bisa memberi hadiah kepada orang lain, menolong orang lain ataupun mentraktir orang lain. 

- Mendapatkan sensasi menyenangkan ketika berbelanja
Menurut mereka harga suatu barang tidaklah menjadi masalah namun kebahagian berbelanja yang menjadi utama.  

- Tidak praktis 
Terkadang mereka berbelanja sangat implusif, tidak memiliki list ketika berbelanja yang menyebabkan tidak ada batasannya. Mereka juga tidak melakukan riset terlebih dahulu terhadap barang yang akan dibeli. Ketika ada suatu keinginan, mereka akan membeli barang tersebut tanpa bisa membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan. 

- Non-komunikatif 
Biasanya mereka tidak berfikir panjang untuk membelanjakan uang dan sering tidak berkomunikasi terlebih dahulu dengan pasangannya. 

- Dipenuhi dengan penyesalan 
Mereka tidak menyesal berbelanja atau memberi hadiah kepada orang lain, namun menyesal telah terbawa oleh suasana tersebut. 

- Merusak perencanaan anggaran 
Spender terkadang belanja berlebihan dan sulit mengkontrol untuk tidak berbelanja, sehingga bisa merusak perencanaan anggaran.  

Seorang spender bisa menjadi pasangan yang hebat karena ia tidak akan membiarkan finansial menjadi penghalang untuk hidup dengan seutuhnya. Tantangan untuk seorang spender adalah bagaimana cara untuk menghormati ekspektasi pasangannya, terutama bila pasangannya seorang saver

3. Risk Taker (Pengambil Resiko)

Seorang yang memiliki sifat risk taker tidak akan khawatir untuk melakukan investasi dengan resiko tinggi. Mereka beranggapan bahwa tidak alasan untuk menyimpan uang di bank dalam jumlah banyak ketika uang tersebut dapat digunakan untuk melakukan sesuatu hal yang menarik dan inovatif. Ciri-ciri seorang risk taker

- Melihat sesuatu dengan gambaran besar
Mereka tidak khawatir mengenail hal-hal detail, mereka melihat segala sesuatu sebagai kesempatan baik untuk berbisnis maupun investasi. 

- Senang berpetualang 
Menurut mereka tidak ada resiko yang terlalu berbahaya, mereka senang berpetualang dan menginginkan petualang tersebut. 

- Mendengar instuisi
Instuisi bagi mereka adalah kepercayaan, ketika instuisi mereka terasa benar maka mereka akan melakukannya.

- Tidak khawatir dalam mengambil keputusan 
Mereka tidak memusingkan mengenai keuangan, sehingga mereka mengambil keputusan dengan cepat, ini sangat menguntungkan ketika ada keputusan yang harus segera diambil. 

Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang risk taker

- Dibutakan dengan berbagai kemungkinan 
Ketika suatu ide muncul, biasanya risk taker ingin segera mengeksekusi ide tersebut. Maka penting bagi risk taker untuk memperhatikan detail akan ide tersebut, perencanaan, dan perasaan orang lain. 

- Tidak sabar 
Biasanya seorang risk taker tidak sabar ketika orang lain tidak menyetujui rencananya. Risk taker bisa mengambil keputusan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan orang lain atau pasangannya, terutama ketika orang lain tersebut kemungkinan tidak menyetujui idenya. 

Seorang risk taker dapat menjadi pasangan yang baik karena ia selalu melihat masa depan dan optimis akan keputusannya. Namun, tantangan bagi risk taker adalah bagaimana agar pasangannya ikut andil dalam pengambilan setiap keputusan tersebut dan belajar berkompromi. 

4. Security Seeker (Pencari Aman) 

Seorang security seeker tidak khawatir dalam membelanjakan uangnya, namun mereka selalu ingin memastikan bahwa uang yang dibelanjakan tersebut digunakan dengan bijak. Mereka melakukan segala sesuatu dengan perencanaan yang baik dengan harapan masa depannya akan aman. Mereka adalah orang yang senang melakukan perencanaan, konsisten, dan memiliki ekspektasi yang jelas. Ciri-ciri security seeker: 

- Investigator 
Mereka tidak akan pernah berinvestasi pada properti yang tidak pernah mereka lihat. Mereka akan melakukan riset terlebih dahulu hingga mereka yakin untuk membelanjakan atau menginvestasikan uang mereka. 

- Dapat dipercaya 
Mereka tidak akan melakukan hal yang dapat mengancam masa depan keuangan mereka.

- Rela berkorban 
Mereka tidak akan membelanjakan uang mereka sampai mereka mengetahui bahwa mereka mampu untuk membayar tagihan, bisa menyisihkan untuk dana pensiun dan segala kewajiban lainnya demi memastikan bahwa masa depan mereka aman. 

- Mempersiapkan segala sesuatunya 
Mereka tidak pernah melakukan sesuatu tanpa perencanaan yang baik, sehingga mereka jarang sekali mengalami krisis. 
beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang security seeker:

- Menjadi terlalu negatif
Sering merasa khawatir mengenai suatu resiko, sehingga sering menolak suatu ide baru. Sebagai seorang pasangan biasanya mereka menjadi sangat mengontrol terhadap keuangan.  

- Terjebak ketika melakukan riset
Sulit untuk melangkah karena terlalu berfokus pada riset dan analisis. 

- Menghambat kreativitas 
Mereka menjadi tidak kreatif karena tidak bisa melihat segala kemungkinan akibat terlalu terpaku terhadap kepastian.  

Security seeker dapat menjadi pasangan yang hebat karena mereka berhati-hati dalam hal melakukan perencanaan dan pandangan yang stabil terhadap keuangan. Tantangan bagi mereka adalah bagaimana membuat keputusan tanpa disertai ketakutan tidak tercukupinya keamanan finansial. 

5. Flyer 

Flyer merupakan kepribadian yang tidak biasa. Menurut mereka uang bukan merupakan komponen dalam mengambil suatu keputusan. Mereka tidak khawatir, tidak terlarut dan tidak ada respon emosional terhadap uang. Mereka memiliki ciri-ciri: 

- Pada dasarnya puas terhadap kehidupannya sekarang 
Mereka mungkin hidup dalam kemiskinan ataupun kesulitan ekonomi, namun mereka tidak terlalu memperdulikan hal tersebut. Selama mereka dapat membuat keputusannya sendiri, mereka merasa bahagia. 

- Hubungan adalah yang terpenting 
Menurut mereka, hubungan dan koneksi dengan orang-orang adalah hal yang krusial. 

- Senang membiarkan orang lain mengurus keuangannya 
Merupakan hal yang sangat menguntungkan ketika memiliki pasangan yang memiliki kepribadian lainnya. 

- Tidak Termotivasi oleh uang 
Mereka hidup sesuai dengan yang mereka inginkan karena mereka hidup berdasarkan apa yang mereka inginkan, bukan berdasarkan apa yang membuat mereka menjadi banyak uang. 

Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang flyer: 

- Reaksioner 
Mereka boleh tidak memikirkan uang, namun uang merupakan sesuatu yang diperlukan dalam hidup. Lambat laun mereka perlu untuk memperhatikan mengenai keuangan. Ketika mereka dihadapkan persoalan keuangan, seringkali keputusan yang diambil berdasarkan kekhawatiran. 

- Tidak terorganisir 
Mereka tidak mengatur keuangan mereka sehingga tidak paham mengenai pajak dan sebagainya. 

- Tidak bertanggung jawab 
Mereka seringkali dianggap tidak bertanggung jawab karena tidak terlihat matang dalam finansial. Mereka tidak berniat untuk bemalas-malasan atau berleha-leha, mereka hanya tidak berfikir mengenai masalah keuangan. 

Mereka bisa menjadi pasangan yang hebat karena mereka cukup santai dalam masalah keuangan. mereka tidak terlaalu mengkontrol ataupun gelisah mengenai finasial. Tantangan untuk flyer adalah mereka harus tetap terlibat dalam finansial keluarga dan pengaturannya. 

=====================================

Dari penjelasan diatas semoga masing-masing diri kita bisa menyimpulkan mana yang termasuk Primary Money Personalities (Kepribadian keuangan Primer) dan Secondary Money Personalities (Kepribadian Keuangan Sekunder) setelah membaca deskripsi diatas. Sebagai contoh: Matt adalah seseorang yang memiliki personalitas utama spender dan kepribadian keuangan sekundernya adalah security seeker. Suatu hari Matt pergi ke toko elektronik untuk membeli speaker, namun sesampainya di toko tersebut ia tidak hanya membeli speaker tapi juga televisi, wii dan blu-ray player. Kemudian ketika dijalan menuju rumah ia merasa bersalah telah menghabiskan uang yang cukup banyak untuk membeli barang elektronik tersebut. Ia mulai berkonflik dengan dirinya sendiri bagaimana kalau ia tidak punya uang diminggu depan sedangkan waktu gajian masih lama? Bagaimana kalau ia kehilangan pekerjaannya? dan bagaimana kalau ia butuh uang saat sewaktu-waktu mobilnya perlu di reparasi. Sesampainya dirumah, ia kemudian mulai berfikir barang apa saja yang perlu dikembalikan dan berjanji untuk tidak akan menghabiskan uang yang cukup banyak untuk membeli barang elektronik. Respon tersebut sering disebut dengan opposite dynamic.

Selain menjelaskan mengenai tipe kepribadian keuangan, buku The Five Money Personalities karangan Scott and Bethany Palmer secara garis besar menjelaskan bagaimana cara menyatukan kepribadian keuangan yang berbeda dalam suatu Rumah Tangga. Menurut statistik angka perceraian di Amerika hampir 70% terjadi karena perbedaan pandangan mengenai keuangan bukan karena kekurangan finansial itu sendiri. Nah untuk menyatukan kepribadian keuangan yang berbeda tersebut, buku ini mencoba mencari penyelesaian ketika dalam suatu rumah tangga suami istri memiliki kepribadian keuangan yang berbeda.

Untuk lebih detail dan teknis bagaimana cara menyatukan perbedaan tersebut bisa dibaca langsung bukunya atau sebagai sneak peak bisa juga mengunjungi website: https://themoneycouple.com/.
Namun sayangnya beberapa konten dalam website tersebut berbayar.

Semoga tulisan ini bermanfaat, terimakasih sudah berkunjung untuk membaca :)

Nuryanti Dewi Jayanti
Hi, welcome to my blog! I'm Nur, this is my personal blog about lifestyle. I hope you enjoy to read my post :)

Related Posts

13 comments

  1. aku jadi mikir termasuk kedalam golongan yang mana. haha sebagai seorang istri dan ibu berhemat dan pandai mengelola keuangan adalah no satu kalau buat aku.

    ReplyDelete
  2. Ilmu baru niiih...lg ngecek2 kira 2 saya masuk golongan mana yaaaa🤣🤣🤣

    ReplyDelete
  3. Oh tidak... Ternyataa aku termasuk risk taker wkwk

    ReplyDelete
  4. Terimakasih telah berbagi ilmu yg bermanfaat ini Mbak😀

    ReplyDelete
  5. Wahhh jd bis becermin niii aq yg securityseeker kek nya

    Tp suami malah risk taker
    Piye kiii hihiihhih

    ReplyDelete
  6. Security seeker kalau aq dan suami 😆

    ReplyDelete
  7. Manajemen keuangan jadi "PR" tersendiri nihee. jazaakillahu khairan sharingnya

    ReplyDelete
  8. Waah lengkap sekali mba, kebetulan aku tuh sama suami kebalikan, jdi saling melngkapi

    ReplyDelete
  9. Terima kasih sharingnya mba. Aku sekarang lagi suka belajar ttg ekonomi dan keuangan. Pas banget baca tulisan mba..

    ReplyDelete
  10. Wah bagus sekali mbaaaa ❤️❤️

    ReplyDelete
  11. Ini materi keren dan penting banget buat kita para emak2 yg mengelola keuangan keluarga 😍

    ReplyDelete
  12. MasyaAllah... baru tau ada kategorinya seperti ini...

    ReplyDelete

Post a Comment