Sandwich Generation - Review Kajian Bengkel Diri


Assalamu'alaikum wr wb.. Apa kabar kawan-kawan semua? Semoga selalu dalam keadaan sehat dan bahagia yaa :) Pada kesempatan ngeblog bersama Komunitas Bengkel Diri kali ini saya ingin sharing mengenai review kajian "Sandwich Generation" yang saya tonton beberapa jam lalu di instagram Bengkel Diri dengan pemateri Ummu Balqis (Kepala Sekolah bengkel Diri) dan Ibu Roswhita Jassin (Financial Planner)Sandwich Generation merupakan topik yang lumayan hits diperbincangkan oleh generasi milenial, karena banyak sekali yang mengalami kondisi ini dalam masalah finansial.

Sandwich Generation adalah sebuah kondisi dimana seseorang terjepit diantara dua tanggungan finansial. Diibaratkan dengan sebuah sandwich dimana terdiri dari tiga layer dan sandwich generation ini berada di layer tengah sehingga posisinya terjepit, dibagian atas ia harus membiayai orang tua dan dibagian bawah ia harus membiayai keluarganya. Posisi yang terhimpit ini menjadikan sandwich generation seringkali mengalami masalah finasial apabila tidak pintar dalam mengelola keuangan. 

Menurut Ibu Roswhita, siklus hidup seseorang dalam finansial terbagi menjadi 4 tahap, yaitu: 
1. Masa anak-anak (usia 0-20 tahun), yang biasanya belum ada income 
2. Masa lajang dan menikah (usia 21-40 tahun), masa produktif
3. Masa Mapan (usia 41-60 tahun), masa produktif 
4. Masa Pensiun (61-80 tahun), tidak ada income

Tren sandwich generation ini tercetus ketika harus merawat orang tua yang sudah masa pensiun dan tidak mempunyai bekal sehingga harus bertumpu pada anaknya, sedangkan dibagian bawah gagalnya mendidik anak-anak menjadi mandiri pada saat masa produktif sehingga tidak bisa mandiri secara finansial.  Maka cara untuk memutus rantai sandwich generation untuk generasi selanjutnya adalah dengan melek finansial, salahsatunya mempersiapkan dana pensiun untuk masa tua dan mendidik anak-anak untuk bisa mandiri finansial ketika pada masa produktifnya. Ada 2 kenikmatan yang sering kali manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang. Ketika kita dalam berada pada masa produktif maka jangan di sia-siakan, kita harus sebisa mungkin untuk melek finansial agar bisa mandiri dan merdeka secara finansial. 

Kemudian Ummu Balqis menjelaskan konsep rezeki dalam islam:
1. Setiap makhluk telah dijamin rezekinya oleh Allah SWT (Q.S. Hud: 6)
"Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpananya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)"

2. Takdir rezeki sudah terjamin dalam kitab Lauh Mahfudz, tapi kita juga harus berusaha dalam menjemputnya. 
"Kemudian diutus malaikat ke janin untuk meniupkan ruh dan diperintahkan untuk mencatat 4 takdir, takdir rezekinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaanya" (H.R. Muslim)

3. Bertawakal dalam menjemput rezeki 
"Sungguh seandainya kalian bertawakal kepada Allah sebenar-benar tawakal, niscaya kalian akan diberi rizki sebagaimana rizki burung-burung, Mereka berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar, dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang" (H.R. Tirmidzi)

4. Seseorang tidak akan mati sampai terjamin rezekinya
"Wahai umat manusia bertawakalah engkau kepada Allah dan tempuhlan jalan yang baik dalam mencari rezeki, karena sesungguhnya tidaklah seorang hamba akan mati, hingga ia benar-benar telah mengenyam seluruh rezekinya, walaupun terlambat datangnya. Maka bertawakalah kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rezeki. Tempuhlah jalan-jalan yang halal dan tinggalkanlah yang haram" (H.R. Ibnu Majah). 

Perkara rezeki sudah tercatat dalam kitab Lauh Mahfudz, bahkan kalau rezekinya belum habis seseorang tidak akan meninggal dunia. Rezeki adalah bukan seberapa banyak harta yang dimiliki, tapi rezeki adalah apa yang dikonsumsi, apa yang kita manfaatkan dan apa yang kita sedekahkan. Harta yang dimiliki bisa jadi bukan rezeki kita, tapi menjadi rezeki yang akan di pakai oleh anak-anak kita. Dalam proses mencari rezeki harus berhati-hati karena akan ada hisab dalam proses menjemput dan membelanjakannya, walaupun apa yang di peroleh tersebut belum tentu akan kita pakai. 

"Tidak akan bergeser dia telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia di tanya tentang umurnya kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya, darimana diperolehnya dan kemana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya". (H.R. Tirmidzi)

Keberkahan suatu rezeki bukan terletak pada berapa banyak yang dimiliki, tapi yang paling banyak kebermanfaatannya. Sehingga orang yang paham tidak akan ragu untuk membagi sedekah kepada keluarga. Mereka yang sudah paham konsep rezeki InsyaAllah tidak akan memandang orang tua atau anak sebagai beban, tapi sebagai ladang pahala (Ummu Balqis). Karena mereka yakin bahwa harta yang diperolehnya ada titipan rezeki untuk keluarganya. 

Sandwich generation bisanya terjadi karena minimnya dana pensiun yang dimiliki orang tua, biaya lifestyle yang tinggi, kurangnya melek finansial dan tidak mempersiapkan dana pensiun. Yang bisa dilakukan untuk sandwich generation diantaranya: 

- Family meeting tanpa menyinggung perasaan orang tua 
Berdiskusi dan mengkomunikasikan dengan orang tua mengenai kondisi keuangan saat ini dan yang belum menikah mendiskusikan dengan calon pasangannya bahwa ada tanggung jawab finansial keluarga. 

- Mempersiapkan dana darurat 
Untuk kondisi saat ini, dana darurat yang perlu dikumpulkan minimal 12 kali pengeluaran bulanan. Dana darurat tersebut untuk penjagaan ketika ada PHK, memperbaiki rumah atau kendaraan yang tiba-tiba rusak, keluarga sakit dsb.

- Spending berdasarkan prioritas keuangan 
Tuliskan rencana keuangan dan buat skala prioritas akan rencana tersebut. Buat anggaran perbulannya, dan fokus terhadap tujuan yang ingin dicapai. 

- Mempersiapkan dana kesehatan untuk orang tua 

- Menyiapkan dana pensiun 

Cara Budgeting keuangan: 
1. Sisihkan penghasilan untuk membayar hutang apabila masih memiliki hutang ataupun cicilan
2. Mempersiapkan ZIS 
3. Dana Darurat dan proteksi jiwa untuk pencari nafkah (untuk asuransi jiwa disesuaikan dengan pemahaman apabila menganut boleh, maka cari asuransi yang berbasis syariah). 
4. Melakukan investasi untuk mencapai tujuan keuangan 
5. Menentukan spending untuk gaya hidup 

Kalau kita sesuai on track, insyaAllah rezeki kita tercukupkan, karena yang menjadi PR bagi milenial adalah gaya hidup dimana gaya hidup tersebut harus disesuaikan dengan kemampuan. 

Cara merawat ikhlas yang disampaikan Ummu Balqis saat berada di kondisi sandwich generation diantaranya adalah :  

1. Pahami hakikat dan tujuan hidup
Hidup didunia bukan untuk bersenang-senang dan bermewah-mewahan, namun hidup adalah suatu perjuangan untuk mendapat Ridho Allah SWT. Yang kita perlukan dalam dunia ini adalah kecukupan, dan tujuan mengumpulkan rezeki dan harta harus digunakan untuk jalan yang di ridhoi Allah. 

2. Pahami Konsep Rezeki 
Setiap orang sudah memiliki takaran rezekinya masing-masing dan ranah manusia berada pada ranah usaha untuk menjemput rezeki tersebut. 

3. Anak dan orang tua adalah peluang mendapatkan pahala besar
Ketika kita memiliki orang tua yang menjadi tanggungan maka yakinlah bahwa apa yang kita berikan kepadanya merupakan ladang pahala yang sangat besar, begitupun ketika kita dianugerahkan banyak anak, maka itu adalah peluang pahal yang besar. 

4. Bahagia dengan memiliki arti terhadap orang-orang disekitar kita 
Manusia dinilai bukan dari seberapa banyak materi yang dimilki, tapi seberapa banyak bisa bermanfaat bagi orang-orang sekitarnya. 

5. Mendidik anak-anak untuk mandiri secara finansial 
Kita tidak boleh meninggalkan anak-anak dalam keadaan lemah (Q.S. An-Nisa), yang salahsatunya lemah dalam hal finansial. 

6. Mempersiapkan diri kita 
Siapkan diri kita dalam kondisi apapun

Demikian yang bisa saya sampaikan dan untuk kajiannya sendiri ada di instagram @bengkel_diri, mangga yang punya waktu bisa di cek. Terimakasih sudah membaca :) Semoga apa yang ditulis bisa bermanfaat yaa. Aamiin..


Nuryanti Dewi Jayanti
Hi, welcome to my blog! I'm Nur, this is my personal blog about lifestyle. I hope you enjoy to read my post :)

Related Posts

16 comments

  1. Waaah jazakillah khair sudah berbagi mbaa..

    ReplyDelete
  2. Waah makasih banyak mbaa..kebetulan banget saya gak ikutin live nyaa :*

    ReplyDelete
  3. Udh aku catat di note, makasih mba sharingnya. Penting banget nih ilmunya.

    ReplyDelete
  4. Alhamdulillah dapet sharing tulisannya, setelah ga pernah bs nonton live ato nyimak igtv nya, jazakillah khayr mb smg Allah Subhanahu Wata'Ala membalas nya

    ReplyDelete
  5. Ahh seneng bgt ya mba kmren bsa ikut live ig bengkel diri, jdi pengobat rindu..aku pun dah nyatet kmren..

    ReplyDelete
  6. Sama nyimak ini juga, tapi ga sempet mendigitalkan. Jazakillah rekapannya ya mba.

    ReplyDelete
  7. Masya Allah
    Kemarin tu liat ini jg. Blm sempat menyelesaikan catatan sampe akhir, Alhamdulillah udah dibuatin 😁
    Jazakillah khairan Mbakkuuuu

    ReplyDelete
  8. Makasih mbak. Beruntung ada resume nya karena nggak sempet nyimak tuntas.

    ReplyDelete
  9. Makasih share nya mbak... MaasyaaAllah.... Jadi harta itu yg plg penting adl kebermanfaatannya & keridhoan kita ketika berada dlm kondisi sandwich generation. Semoga kita bs mempersiapkan diri & anak² kita mjd generasi yg melek financial.

    ReplyDelete
  10. Jazaakillahu khairan resumenya bermanfaat sekali 🙏

    ReplyDelete
  11. makasih banyak resume nya mbak, alhamdulillah sangat bermanfaat karena aku kelewatan event nya :(

    ReplyDelete
  12. Masya Allah ada resumenya, belum sempet liat materinya langsung mba 😆

    ReplyDelete
  13. Thanks for sharing mbaa, kemarin cuma ndengerin tanpa nyatet hehe

    ReplyDelete
  14. Wa'alaikumsalam... Alhamdulillah ada yang bikin rangkuman.. waktu itu mau nyimak eh kelupaan..

    ReplyDelete
  15. Terimakasih Mba, kemarin aku belum sempet nyimak juga :(

    ReplyDelete
  16. Terima kasih sharing materinya mbak

    ReplyDelete

Post a Comment