Refleksi 2020 dalam Sejenak Jeda

refleksi 2020 dalam sejenak jeda
Pada tanggal 29 Desember 2020 Heal Yourself dan Sister of Deen mengadakan webinar yang berjudul Sejenak Jeda, Lalu Menata Rencana. Pada webinar ini mendatangkan dua pembicara yaitu Husna Hanifah dan Novie Octaviane yang merupakan founder dari Sister of Deen. Teh Novie sendiri selain dari founder Sister of Deen beliau juga merupakann founder dari Heal Yourself. Webinar ini diadakan bukan dalam rangka untuk selebrasi tahun baru, karena dalam islam sendiri tidak mengenal perayaan tahun baru. Tapi webinar ini mengajak bersama-sama untuk mengambil jeda sejenak dan menata rencana agar kita menjadi lebih baik lagi di tahun yang baru. 

Webinar terdiri dari dua sesi, yaitu sesi pertama diisi oleh Teh Husna sebagai pembicara dengan membawakan materi dengan subjudul Refleksi 2020 dalam Sejenak Jeda dan sesi kedua diisi oleh Teh Novie dengan membawakan materi dengan subjudul Memeluk Kekhawatiran Menuju 2021. Webinar ini sangat menarik mengingat kita akan menghadapi tahun yang baru dan pastinya setiap dari diri kita memiliki berbagai rencana di tahun yang akan datang dan ingin menjadi lebih baik lagi. 

Pada artikel ini akan di bahas review mengenai materi Refleksi 2020 dalam sejenak Jeda yang di sampaikan oleh teh Husna Hanifah.  
Sejenak jeda menata rencana

Refleksi 2020 dalam Sejenak Jeda 

by Husna Hanifah 

Kalau kita melihat kilas balik tahun 2020, kira-kira kita akan menyimpulkan tahun 2020 sebagai apa? Pasti banyak orang yang mengganggap bahwa tahun 2020 adalah sebagai tahun ujian, dimana kita semua menghadapi pandemi virus corona. Pandemi ini telah membawa perubahan dimana kita semua harus beradaptasi dengan kebiasaan yang baru. Sebagian dari kita pun mungkin ada yang diuji dengan diberikan sakit, kehilangan anggota keluarga, kehilangan pekerjaan dan ujian-ujian lainnya. 

Ujian adalah salahsatu hal yang pasti terjadi dalam kehidupan manusia, sesuai dengan firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 155-157. 

"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira bagi orang-orang yang sabar" (Q.S. Al-Baqorah: 155)

Ujian-ujian yang datang kepada kita adalah salahsatu ketentuan dari Allah SWT dan setiap manusia pasti menghadapi ujian. Namun, hal yang paling penting ketika diberikan ujian adalah bagaimana sikap kita dalam menghadapi ujian tersebut. Allah SWT telah memberikan kunci bahwa setiap ujian dihadapi dengan sabar. Sabar disini bukan artinya diam dan pasif, tapi sabar dalam artian mengoptimalkan yang terbaik walaupun dalam segala keterbatasan.   

Seorang muslim ketika diuji seharusnya memiliki konsep innalillahi, yaitu kita percaya bahwa kita ini adalah milik Allah dan kita adalah ciptaan dari Allah. Ketika kita telah menyadari konsep tersebut, seharusnya kita bisa lebih berserah kepada Allah, menerima segala ketetapannya dan menyadari bahwa kehidupan didunia ini adalah hanyalah sementara. 

Allah telah berjanji untuk orang-orang yang telah memiliki konsep tersebut akan diberikan ampunan dan petunjuk-Nya. Apapun yang terjadi dalam hidup, tidak akan merasa kekurangan selama percaya kepada Allah dan memiliki Allah. 

Dibalik semua ujian, pasti ada hikmah di dalamnya. Sehingga selain dari sabar kita juga perlu bersyukur terhadap apa yang telah terjadi. Kalau kita lihat, kira-kira kita sudah mendapatkan apa saja ditahun ini? Pembelajaran apa saja yang kita dapatkan di tahun ini? Hikmah apa yang kita peroleh dan Kita mau bilang terimakasih apa sama Allah? 

Momen ini bisa kita jadikan untuk bermuhasabah, sejenak merenung dan berjeda tentang peran-peran kita didunia. Bagi muslim sendiri, sebetulnya muhasabah atau melakukan evaluasi diri adalah hal yang harus dilakukan, bukan di momen akhir tahun baru, tapi sebetulnya waktu sholat adalah waktu untuk bermuhasabah. 

Muhasabah bagi seorang muslim 

1. Muhasabah adalah kebiasaan seorang muslim 

Hidup didunia ini sangat singkat diumpamakan hanya dari adzan ke adzan. Dari waktu sholat ke sholat ini apakah hidup kita sudah di gunakan sebagaimana yang diinginkan Allah? Sholat adalah waktu jeda untuk bermuhasabah, dan mengistirahatkan diri. 

2. Bentuk dari Mindfulness 

Muhasabah adalah bentuk dari mindfulness bagi seorang muslim. Hidup seorang muslim adalah hidup yang berkesadaran dimana waktu, tujuan, aktivitas dan seluruh kehidupannya ditujukan kepada Allah SWT. 

3. Kita semua adalah sinner 

Kita semua adalah hamba yang memiliki dosa dan kita butuh ampunan dari Allah SWT. Seorang  yang beriman melihat dosa"-dosanya seperti gunung dan sangat takut membuat Allah murka. Sedangkan orang fasik adalah orang yang terlalu fokus dunia, lupa bahwa dirinya adalah hamba Allah. Maka senantiasa jadikanlah taubat sebuah habit. 

4. Akan ada hari perhitungan 

Kita akan mempertanggung jawabkan kehidupan kita dan Allah akan bertanya tentang apa yang kita lakukan di dunia ini. Orang-orang yang selamat adalah orang yang hidup sesuai dengan kehendak Allah. (Q.S. Al-Hasyr: 59). 


Saatnya lihat peran kita saat ini 

Hal yang perlu dievaluasi adalah peran-peran apa saja yang telah Allah titipkan kepada kita di dunia ini. Peran utama kita adalah sebagai hamba Allah. Apakah kita telah menjadi hamba yang hidup sesuai dengan kepengaturannya? atau kita masih hidup semaunya? Kalau kita hidup terlalu bebas tanpa ada batasan maka hancurlah hidup kita. Sama seperti kehidupan didunia, kalau kita tidak mengikuti aturan maka kita bisa hancur. 

Kedua, Peran kita sebagai manusia. yaitu sebagai anak, istri, adik. Apakah kita sudah menjadi anak yang shaleh, berbakti dan menjadi qurrata a'yun kepada kedua orang tua kita? Sebagai seorang adik/kakak apakah kita sudah mengayomi saudara-saudara kita? Bagi yang sudah menikah, apakah kita sudah menjadi istri yang taat? Sebagai penggiat komunitas atau pekerja, apakah kita sudah amanah dengan peran kita tersebut?   

Semua peran yang kita miliki akan sangat percuma kalau hal tersebut tidak membawa ketaatan kita kepada Allah. Maka, apapun peran kita yang kita miliki dan apapun yang kita lakukan untuk menjalankan peran tersebut, niatkan setiap peran adalah jalan ibadah dan karena Allah SWT.  

Apapun yang kita miliki baik itu harta, rumah. mobil, keahlian. pekerjaan dan skill semuanya adalah titipan dari Allah SWT. Yang Allah tanyakan adalah apa yang kita miliki yang mana dalam lingkup tanggung jawab kita, sehingga seharusnya apa-apa yang belum dimiliki tidak membuat diri kita menjadi resah

quotes semua titipan
Apapun yang telah terjadi di tahun 2020, jadikanlah sebagai pembelajaran bagi kita semua karena akan selalu ada hikmah di dalamnya. Bagi seorang muslim, ujian apapun yang telah terjadi selalu ada harapan untuk kita menjadi lebih baik lagi. 


Terimakasih untuk Teh Husna yang sudah berbagi ilmunya yang luar biasa. Semoga dengan melakukan muhasabah atau refleksi 2020 ini bisa menjadi jalan bagi kita agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan menjadi hamba yang dicintai oleh Allah SWT. 

Terimakasih yang sudah berkenan membaca, semoga tulisan ini bisa bermanfaat :) 

Nuryanti Dewi Jayanti
Hi, welcome to my blog! I'm Nur, this is my personal blog about lifestyle. I hope you enjoy to read my post :)

Related Posts

5 comments

  1. Setuju mbak, bahwa apa yang kita miliki semua adalah titip an dari Allah, walau terkadang kita lupa saat titipan itu di ambil Sang Pemilik, kita bersedia yang teramat. Padahal Jika kita memahami hakikat titipan kita maka kita akan dengan ikhlas melepasnya. Terima kasih pengingatnya mbak.

    ReplyDelete
  2. Masyaa Allah isi tulisannya berbobot. Setuju mba, kita harus melibatkan Allah di setiap urusan kita. Apapun itu.

    ReplyDelete
  3. Setuju teh, harus banyak muhasabah diri nih :(
    Kayaknya masih sering mengutamakan dunia dibandingkan akhirat

    ReplyDelete
  4. Aamiin, smoga bsa lebih baik di tahun 2021 dan bsa istiqomah di jalanNya

    ReplyDelete
  5. Tulisannya menginspurasi sekali

    ReplyDelete

Post a Comment