Menjalani kehidupan dewasa tidaklah mudah, tidak seperti bayang-bayangkan kita saat kecil dulu yang melihat kehidupan orang dewasa sebagai kehidupan yang bebas dan menyenangkan. Ketika beranjak dewasa kita mulai dibenturkan dengan berbagai masalah hidup seperti pekerjaan, finansial, pernikahan dan masalah-masalah lainnya yang tak jarang membuat hidup menjadi bising. Kebisingan hidup ini akan semakin menjadi-jadi ketika kita tidak siap menghadapi kehidupan dewasa, tak berani mengambil keputusan dan tak berani mengambil resiko atas keputusan yang telah diambil tersebut.
Buku Bising karya dari Kurniawan Gunadi (Mas Gun) ini hadir untuk memberikan perspektif mengenai kebisingan-kebisingan yang biasanya dialami oleh orang dewasa diumur 20 tahun-an sampai 30 tahun-an atau sering disebut dengan generasi milenial. Pertanyaan-pertanyaan yang tak asing lagi oleh seseorang yang sedang ada fase ini seperti Kapan lulus? Kapan bekerja? Kapan menikah? Kapan punya anak? Kapan punya rumah?. Buku Bising karya dari Kurniawan Gunadi dikemas menyajikan kumpulan kisah dari berbagai orang-orang yang sedang berada di fase ini
Identitas Buku
Judul Buku: BisingPengarang: Kurniawan Gunadi
Penyunting: Dhewiberta Hardjono
Penerbit: Bentang Pustaka
Penerbit: Bentang Pustaka
Terbit: November 2020
Jumlah Halaman: 153
Cetakan ke: 2
Aku hanya ingin mendengarkan diriku sendiri
Memilah mana kata hati dan mana kata orang
Memberi jeda untuk melihat masalah dengan lebih jelas
Membangun ruang yang lebih besar agar bisa menampung
luapan perasaanku yang terbendung selama ini,
perasaan-perasan yang tak ku kenali,
tapi memengaruhi sebagian besar hidupku
Meluaskan pandangku terhadap dunia
yang terasa begitu penting selama ini
Aku hanya ingin mengambil jeda
untuk meredakan kebisingan.
Duduk, diam, dan mendengarkan.
Meskipun, kadang tak yakin
apakah aku bisa melewatinya atau tidak.
Yang aku tahum aku tak ingin berlama-lama
hidup sebising ini.
-Bising-
www.nuryantidewi.com |
Isi Buku
Buku yang bersampul merah ini menyajikan cerita-cerita yang cukup dark. Buku dikemas dalam bentuk kumpulan cerita pendek dan tidak ada bagian bab dalam buku ini. Penulis menulis buku ini berdasarkan research dari orang-orang yang bercerita kepada beliau mengenai hal-hal yang membuat hidup terasa sangat bising. Jadi sebenarnya potongan cerita dalam buku ini diambil dari kisah nyata, hanya saja nama yang mengalami kejadian ini dihilangkan dan diganti dengan tokoh aku.
Buku ini menyajikan hal-hal bising yang biasa dialami oleh anak-anak muda, seperti saat lulus kuliah bingung tak kunjung mendapatkan pekerjaan yang diidamkan, bingung dengan skill yang dimiliki padahal usia semakin bertambah, orang tua yang tak ingin anaknya bekerja jauh, orang tua yang hanya ingin anaknya kerja sebagai PNS, orang tua yang mengatur kehidupan anak karena tak percaya dengan keputusan yang diambil anaknya, anak sebagai tulang punggung keluarga, orang tua yang khawatir dengan masa depan anaknya karena tak paham dengan apa yang dinginkan anaknya, lingkungan pekerjaan yang toksik, jodoh yang tak kunjung datang padahal usia semakin bertambah, pernikahan yang tak sesuai impian, pasangan yang toksik hingga harus bercerai, pasangan yang meninggal tiba-tiba, pernikahan yang dikaruniaai anak yang spesial, dsb. Walaupun buku ini cukup tipis, namun kita bisa belajar dari cerita-cerita yang ada didalam buku.
Pengalaman saat Membaca Buku
Apabila telah membaca buku-buku karya Mas Gun sebelumnya, aku rasa pembaca pasti bisa mengenali gaya penulisannya yang khas dan isi dari cerita yang seringkali mengajak pembacanya untuk berfikir dan berkontemplasi. Dalam buku bising ini, Mas Gun juga ingin mengajak para pembaca untuk menyusup dalam sudut pandang orang-orang yang mengalami banyak sekali kebisingan dalam hidupnya. Penulis ingin mengajak para pembaca untuk lebih berempati dan memahami manusia lain dengan cara yang lebih bijaksana.
Pengalamanku saat membaca buku ini cukup merasakan emotionally drained. Banyak cerita yang ditulis dalam buku adalah hal-hal yang belum terpikirakan olehku sebelumnya dan ini sangat membuka perspektifku bahwa apa yang aku lihat mengenai kehidupan seseorang adalah mungkin hanya permukaannya saja, yang terkadang apa yang terlihat adalah hal yang indahnya saja, kita tidak tahu bagian dalam nya, yaitu ujian apa saja yang sedang dialami oleh orang tersebut. Sehingga tujuan dari penulis buku untuk mengajak para pembacanya berempati menurutku cukup sukses.
Selain itu, dari buku ini juga aku jadi belajar terutama dalam hal pengambilan keputusan. Seringnya kita tidak berani mengambil keputusan besar dalam hidup kita karena kita tidak mau mengambil resiko dan konsekuensi dari pengambilan keputusan tersebut. Banyak kisah dalam buku yang menceritakan bahwa seseorang tidak mampu mengambil keputusan akan dirinya sendiri karena sudah terbiasa dipilihkan, terutama oleh orang tua nya sediri. Mulai dari sekolah, jurusan kuliah, pekerjaan, pasangan, pola asuh anak dan lain-lain, yang mana semuanya sudah dipilihkan. Tidak terbiasanya dalam mengambil keputusan tersebut, terkadang menjadikan seseorang tidak memiliki kendali atas hidupnya sendiri dan berujung kebingungan dengan jalan hidupnya.
Buku ini tidak menjelaskan solusi dari permasalahan yang terjadi dan tidak terdapat juga kesimpulan akhir dari isi buku. Hal ini mungkin karena masalah-masalah yang terjadi sangatlah kompleks dan solusi dari masalah tersebut akan sangat berbeda-beda tergantung dari kondisi setiap orang yang mengalaminya. Namun, menurutku para pembaca yang membaca buku ini bisa memberikan perspektif dan kesimpulannya masing-masing.
Hikmah yang Dapat Diambil dari Buku Bising
Ada beberapa hikmah atau pesan yang bisa diambil oleh pembaca setelah membaca buku ini:- Berani mengambil keputusan atas diri sendiri dan berani mengambil resiko dan konsekuensi atas keputusan yang telah diambil.
- Ambil segala keputusan secara sadar, sehingga saat menghadapi masalah apapun bentuknya tidak akan menyalahkan atas pilihan tersebut apalagi meyalahkan diri sendiri.
- Berani berdiskusi dengan orang tua mengenai keinginan kita dan komunikasikan atas keinginan kita tersebut.
- Berani berjuang atas mimpi-mimpi yang ingin dicapai. Kalau gagal tidak apa-apa, yang penting sudah mencoba, karena hidup adalah ruang untuk belajar.
- Belajar berempati dan tidak melihat sesuatu dari permukaannya saja, coba telusuri dan selami sebab akibatnya.
- Jangan pernah lari dari masalah, tapi selesaikanlah masalah-masalah tersebut. Karena masalah yang tidak selesai akan menghampiri kembali suatu saat nanti.
- Segala hal di dunia ini berbatas dengan waktu, maka buatlah amal sebanyak-banyaknya dan jangan membuang-buang waktu.
- Jangan terlalu mendengar apa kata orang, tapi belajarlah mendengar apa kata hati dan ambilah keputusan secara logis, realistis dan mindful.
- Bersyukurlah atas kehidupan kita saat ini, karena diluar sana banyak orang yang mungkin menginginkann kehidupan kita saat ini.
Nah sekian review dari buku Bising karya Kurniawan Gunadi, buku ini cukup tipis sehingga bisa menjadi teman perjalanan dimanapun kamu berada. Bagi yang ingin melihat review dari buku karya Kurniawan Gunadi lainnya, sebelumnya juga aku pernah membuat review melalui medium. Terimakasih yang sudah membaca review ini, semoga bermanfaat:)
Buku masuk waiting list yang belum terbeli, duuh makin pengen kaaaan...
ReplyDeleteKyaknya cocok ini buku sama aku ka.
ReplyDeleteJadi mau baca😅
Aku mau baca gratisan di iPusnas. Ntar coba dicari, ah. Semoga ada. Udah lama nggak baca buku.
ReplyDeleteCocok nih buat yang lagi mengalami Quarter Life Crisis sepertiku huhuu... Terimakasih ulasannya Mba, masuk waiting list bukunya
ReplyDeleteBelajar menyelesaikan masalah dan tidak lari darinya ..... makasih Nur reminder nya.
ReplyDelete